Tuesday, August 23, 2022

KEPANIKAN DAPODIK VERSI 2023


 



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat datang di blog saya, apa kabarnya teman-teman pembaca sekalian, mungkin di sini ada yang merasakan panik. Pasalnya Dapodik tahun ini membuat kepala pusing dikarenakan buku petunjuk Mengharuskan operator untuk menarik data melalui manajemen Dapodik, namun pada saat aksinya ternyata manajemen Dapodik malah membuat ulah terjadi lelet jaringan. 

Hal ini dikarenakan Banyaknya pengguna yang mengakses manajemen Dapodik tersebut sehingga website Dapodik menjadi Down. Sementara batas waktu sudah semakin dekat, Saya menyimpulkan pihak pengembang terlalu serius sehingga terjadi kegaduhan antar operator,  yang intinya pada saat penarikan data siswa dari TK,  siswa tersebut terkunci oleh sistem dikarenakan usia dan lain sebagainya. Atau adanya miskomunikasi antara pusat dan daerah sehingga hal ini tidak berjalan dengan lancar.

Berkaca pada tahun lalu,  hal yang terjadi pada saat ini sudah terjadi pada saat yang lalu, yang mana saya mengentri data siswa tersebut secara manual,  tanpa menarik data dari TK, namun saya menunggu seiring berjalannya waktu dan berangsur-angsur data itu hilang dengan sendirinya. 

Jika Berbicara masalah sistem maka dengan sistemlah kita harus memahami. Satu contoh Siswa tersebut berada di TK dengan usianya 6 tahun 11 bulan pada saat lulus, siswa tersebut tidak terbaca oleh sekolah dasar dikarenakan belum mencapai usia 7 tahun, pada 01 Juli 2022, sehingga kita harus menunggu sampai sistem membaca 7 tahun  sesuai dengan tanggal dan bulan kelahirannya, Dan pada saat siswa itu sudah mencapai 7 tahun maka akan terbaca oleh sistem dan siswa tersebut bisa ditarik oleh Operator Sekolah Dasar. 

Mungkin saat ini operator merasa tertekan dengan permintaan Kepala Sekolah, siswa yang sudah mendaftar tersebut harus masuk ke dalam aplikasi Dapodik sehingga tidak terjadi pengurangan dari segi jumlah pembayaran dana BOS yang menentukan jumlah siswa, kepanikan itu dirasakan juga oleh wali murid, yang mana siswa yang merasa memiliki kartu bantuan Indonesia Pintar tidak memiliki kesempatan pada tahun ini untuk dapat merasakan, disebabkan datanya tidak masuk dalam Dapodik sekolah dasar.

Apakah kesalahan tersebut diarahkan kepada kami sebagai tim pelaksana baik operator Dinas dan operator sekolah, Namun para pengambil kebijakanlah harus bisa menyelesaikan dan bijak dalam memberi kebijakan agar dapat dilaksanakan dengan baik, memang benar Dapodik sekarang sudah masuk generasi baru yang mana kita harus bisa dan lebih fokus dalam menanganinya. Jika terjadi seperti ini dengan kondisi yang tidak memungkinkan. Dengan kata lain Pengembang menyediakan tutup botol minum untuk menguras air laut, dalam waktu satu bulan. Maka disinilah kinerja Pengembang patut dipertanyakan.