Wednesday, September 21, 2016

APA PENYEBAB DATA BERGANDA, MENGAPA ITU TERJADI..?

Lihat Gambar di atas ironis bukan

Satu hal yang mungkin kita rasakan, yaitu kurangnya komunikasi sesama Operator dan kurangnya interaksi dengan Kepala Sekolah serta Wali Kelas.
hal yang mungkin sering dianggap sepele oleh kita namun itu bisa terjadi hal yang fatal. mungkin menurut kita itu tidak masalah dan Dana BOS bertambah, namun jika dari pihak pemetintah merupakan kerugian Negara.Bayangkan jika 1 Sekolah ada 2 nama siswa yang Ganda dikali sekolah seluruh indonesia jika rata-rata provinsi terdapat 5.000 sekolah dan di kalikan dengan 34 Provinsi serta dikalikan dengan jumlah Dana BOS persiswa sudah berapakah kerugian Negara Kita.

Gambar Jumlah Sekolah per Provinsi
Sumber : sdm.data


Dengan adanya sistem Baru di dapodik mendeteksi data siswa yang berganda. jangankan NISN,yang sifatnya umum NIS yang dikhusukan hanya untuk urutan sekolah saja dan tidak secara nasional data dapodik memvalidasinya. dan terbaca NIS berganda.

Setiap terjadinya proses mutasi siswa diharapkan sesama Operator dapat saling berkomunikasi hal apa saja yang terkendala dengan siswa mutasi tersebut
Bersama Guru Operator juga harus ada interaksi dan Kepala Sekolah tetap mengkoordinasi seluruh anggotanya agar terciptanya haltersebut bentuklah sebuah Forum/group yang dapat memudahkan kita dalam berkomunikasi baik sesama guru maupun sesama Operator.

Mari sama-sama kita bangun warga sekolah yang cerdas dan manfaatkan kecanggihan Teknologi sebagai jembatan. dizaman sekarang ini kebutuhan untuk menguasai IT sangatlah diperlukan. Baru-baru ini Pemerinta sudah meresmikan Pelatihan Guru Pembelajar sebagai peningkatan Kompetensi Guru, agar Guru-guru Indonesia tidak kalah saing dengan Negara Lain.

Memang dinegara kita masih terlalu asing dengan adanya sistem pembelajaran Online bagi guru, akan tetapi dinegara lain sistem ini sudah merambah ke siswa dengan belajar mandiri dan di bimbing Mentor dan pengampu secara Daring (Dalam Jaringan) ataupun Luring (Luar Jaringan) para siswa mampu belajar dirumah (Home Schooling)

Wednesday, September 14, 2016

3. Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010

Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, tertuang pada
BAB VI Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pasal 11. Pada ayat, a) Pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi pengembangan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada dimensi-dimensi kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial (ayat 1).
b) Pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan melalui
pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif (ayat 2).

2. Permendiknas Nomor 13 tahun 2007

Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, dimensi Kompetensi Manajerial,
a) Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan (Kompetensi 2.14).
b) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran
dan manajemen sekolah/madrasah (Kompetensi 2.15).

1. Permenpan Nomor 64 tahun 2009


Tentang Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.
a) Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
b) Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi
Guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan
untuk meningkatkan profesionalitasnya.

Saturday, September 10, 2016

OPERATOR PASANG TARIF SEBAGAI PENGGANTI BIAYA MAKAN DAN MINUM ENTRI DATA

Terlihat dari judulnya saja apabila para Guru dan Kepala Sekolah membacanya menjadi penasaran, apa sebenarnya maksud dari bacaan OPERATOR PASANG TARIF SEBAGAI PENGGANTI BIAYA MAKAN DAN MINUM ENTRI DATA.

Dengan sadar saya menuliskan ini untuk membuka secara terang-terangan bagaimana jahatnya para Operator sekolah dan bagaimana juga perhitungan Kepala Seklah serta bagaimana Omelan para Guru jika di tanya masalah entri data. hadehhhhh pusing.

Sebagian Guru dan Kepala Sekolah pasti mempunyai pola pikir berbeda apalagi para Operator sekolah mereka bisa saja bertingkah seenaknya. mengapa demikian ? kalau kita lihat dari segi bekerja ketiganya mempunyai porsi yang berbeda hal ini dikarenakan adanya beban Jam yang harus dilalui oleh para PTK.

Sebenarnya sama saja, namun semuanya mempunyai tanggung jawab yang berbeda Para Guru mempunyai tanggung jawab Mendidik Siswa, Para Kepala Sekolah mempunyai tanggung jawan mengkoordinasi anggotanya dan Operator mempunyai tanggung jawab mengentri data yang di koordinasi oleh kepala sekolah.

Pahit rasanya jika anda berada di pihak masing-masing dan saling menyalahkan serta saling melempar Beban kerja kepada yang lemah, whattttt..!! "Lemah" ? siapa yang lemah ? Guru Kepala Sekolah atau Operator ?

"Yuk Mari" kita bahas Guru menganggap Operator Lemah karena mereka bukan PNS. mereka gak punya SK dan kapan saja bisa dipecat Kepala Sekolah kapan saja, dan Operator juga menganggap Guru dan Kepala Sekolah bisa saja datanya di setting agar sertifikasi tertunda.sementara Kepala Sekolah juga bisa berkoordinasi kepada Guru dan menyuruh segala data yg berhubungan dengan Online urusan Operator Guru dan Kepala Sekolah tidak perlu repot-repot. sementara jika Kepala Sekolah berulah Guru juga mampu berkoordinasi dengan Komite Sekolah untuk berdemo agar Kepala Sekolah segera diturunkan.

Mengapa itu terjadi karena informasi yang didapat tidak bisa dicerna dengan baik oleh karena itu semua sistem akan semeraut jadinya. jika sudah demikian siap-siap dampak dari rusaknya sistem.

Guru-guru mulai mengeluh dengan banyaknya pendataan yang di terapkan pemerintah, sebaliknya pemerintah mulai menerapkan peraturan ini itu karena masyarakat telah resah, dan begitu pula masyarakat mulai resah karena banyaknya kekerasan di sekolah baik itu Guru dan Murid, Murid dengan Murid, bahkan Murid dengan Guru itu sendiri.

Pendidikan macam apa ini masyarakat mulai mengatakan untuk apa guru di gaji 2x lipat kalau kualitas pendidikan dan lulusan siswa sampah.
disini siapakah yang salah apa yang harus dilakukan jika anda sebagai pemangku kualitas pendidikan.
dan apapula yang harus anda lakukan jika anda sebagai peran Guru sebagai Pendidik.

Maka dari itu cobalah kita resapi dan pahami apa yang telah kita lakukan dari semua yang telah berjalan. Bukan hanya duduk berdiam diri.

Inilah mengapa pentingnya guru paham dengan segala info yang harus ia dengar jangan hanya dari sebagian pihak saja dan memfonis itu benar. dan buat para Operator harus mau meringankan tangannya untuk membantu guru di bidang IT, karen Pendidikan zaman sekarang sudah berbeda dengan zaman dulu. jangan menyalahkan siapa-siapa maka kerjakanlah sesuai porsi yang sudah di tentukan.

Jangan salahkan Operator memasang tarif jika tidak mau mengisi dan mengerjakan sendiri, jika biaya minum kopi dan makan bisa diberikan seadanya maka Operator tidak akan bekerja, mengingat Biaya Pulsa Paket dan makan-minum tidak seenaknya Operator bayar semua juga ada harganya. maka diwajibkan untuk membuka Kalkulator didepan Guru yang menganggap remeh entri data..

sebagai contoh :
Jika seorang Guru itu mengerjakan sendiri datanya maka dia juga harus perhitungkan
Biaya Pulsa Paket :
Biaya Transport membeli Pulsa Paket :
Biaya Parkir Motor :
Biaya Makan dan Snack :
Biaya Minum bewarna 5 gelas mengingat kalau guru itu harus belajar aplikasi itu dulu (bisa sampai sore) :
waktu yang terbuang
dan waktu bersama keluarga berkurang, efek dari itu Istri/Suami bahkan anak juga bisa perotes.

Hahaha...itulah hal mengapa Operator memasang Tarif Entri Data agar para guru yang menganggap itu sebuah hal yang sepele maka kerjakanlah sendiri.

Thursday, September 1, 2016

VERVAL PD TIDAK MENJADI ACUAN PENGUSULAN NISN

Pada tahun ajaran baru ini Operator mulai mengentrikan data kelas 1 sebagai siswa baru sekolah, dan Dapodik juga sudah berganti seperti pembahasan saya tentang Dapodik 2016 atau Dapodik G5.
Ketika Operator mulai menyinkronkan data Dapodik seperti biasanya Operator mengecek data siswa pada www.vervalpd.kemdikbud.go.id sontak saja Operator terkejut karena karena menu residu atau data yang mengendap menjadi menu siswa belum memiliki NISN untuk Operator tidak jantungan kalau jantungan, sudah honor kecil dikejutkan dengan kemunculan vervalpd yg berbeda drastis.
Saya tidak ragu lagi untuk mengatakan semua Operator sudah paati kebingungan, sedikit saya tambahkan dengan tertawa ya haha gagag wkwkwkwk....
Namun tenang saja saya sudah punya jalur baru yg nantinya akan saya uraikan di halaman yang lain.
Kemunculan perbedaan ini buka tidak ada alasannya, dari cara mudahnya membuat NISN baru saja Operator sudah luar biasa tugasnya bila dibandingkan dulu cara usulan NISN siswa diketik dan di print serta di tanda tangani kepsek dan di stempel basah dan dibawa ke Dinas Pendidikan, namun sekarang tinggal klik nama anak server mencari otomatis dan apabila tidak ditemukan maka akan muncul menu tidak cocok dan kita klik maka jadilah NISN.
Nah dari lemudahan tersebut Operator juga gampang mengambil NISN siswa daerah lain dan juga gampang membuat baru NISN siswa yang sebenarnya sudah terbuat sebelumnya. Sehingga terdapat dalam setiap siswa ada 2 dan sampai 3 NISN persiswa.

DAPODIK 2016 ATAU DAPODIK G5

Berbicara masalah Dapodik memang tidak akan pernah ada habisnya, apalagi jika masalahnya tidak terpecahkan.
Kita mulai merasakan kedatangan Aplikasi baru namun kemunculannya pun berbeda, pada tahun 2016 ini pemerintah mulai meningkatkan lagi fasilitas yang tertera pada dapodik 2016 ini.
Jika kita perhatikan sebelum kemunculannya Dapodik mulai mengubah alamat server menjadi www.dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id dan ternyata bukan hanya alamat servernya saja tim pengembangan dapodik juga mengubah nama Dapodik menjadi Dapodikdasmen yaitu data pokok pendidik dan peserta didik pendidikan dasar dan menengah kalau dulu Dapodik hanya milik pendidikan dasar yaitu SD dan SMP namun dapodik kali ini menjadi 1 wadah yaitu Dapodik pendidikan dasar dan pendidikan menengah atau SD-SMP-SMA-SMK-LB dan tercapailah cita-cita pemerintah menyatukan semboyan "1 Nusa 1 Bangsa 1 Bahasa serta 1 Data".
Para Operator Sekolah pasti bertanya mengapa versi Dapodik kali ini tidak disebutkan Dapodik Versi 5.0.0 atau sering dikatakan Dapodik Generasi ke 5 (Dapodik G5). Atau mungkin sudah tergambar dipikiran Operator dengan mengucapkan "oh itu kan karena dapodik muncul tahun 2016".
Banyak hal yang sebenarnya muncul difikiran para Operator Sekolah yang sudah pasti bukan masalah Dapodik tidak disebut sebagai Dapodik G5 karena kemelut data dan honor Operator, sebenarnya tidak ada yang pasti apa-apa saja tugas Operator dan mengapa Operator dianggap sebagai Jabatan penting dan sebagai jantungnya sekolah dan lain sebagainya.
Kita belum tahu nasib Operator selanjutnya apakah Operator-Operator Sekolah hanya sebagai tugas tambahan guru? Taipi mana hitungan Jamnya dan apakah operator sebagai pekerja harian lepas tapi mana pembahasan honornya di juknis BOS yang bisa mengungkapkan Honor Operator Standar UMR.
Dan tidak asing lagi jika Operator memegang data 3-5 sekolah hal ini karena Honor yang sedikit dan minat pekerja dibidang komputer menolak untuk masuk. Dan memberikan kesempatan bagi kami para Operator untuk mendapatkan Honor tambahan, disamping kebutuhan selalu meningkat.
Saya jug tidak ingin lari dari pembahasan, Dapodikdasmen 2016 diberi nama tahun ini mempunyai beberapa alasan dan sebab yaitu:
1. Kemunculan Dapodik pada tahun 2016
2. Dapodik menjadi Dapodikdasmen
3. Bersatunya data SD-SMP dan SMA-SMK dan LB
4. dari sebab bersatunya data maka Dapodik G5 tidak berlaku, Karena Dapodikdas sudah 5 tahun sementara Dapodikmen baru 2 tahun berjalan.
Itulah alasan mengapa kemunculan Dapodik ini menjadi Dapodikdasmen 2016.
Salam 1 Data.